LUWU, A24 Media – Sebanyak 22 ekor sapi di Kabupaten Luwu dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) selama tiga bulan terakhir. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menimbulkan gejala seperti demam tinggi, lepuhan di mulut, puting susu, celah kuku, serta penurunan berat badan yang drastis.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, Alimus, mengungkapkan data persebaran kasus berdasarkan laporan petugas di lapangan.
“Sebanyak 18 ekor sapi di Kecamatan Walenrang terjangkit PMK. Di Kecamatan Lamasi, tepatnya di Desa Satirejo, ditemukan 3 ekor sapi terinfeksi. Sementara itu, 1 kasus tercatat di Kelurahan Suli. Total ada 22 ekor sapi yang terdampak,” ujar Alimus, Selasa (22/01/2025).
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Alimus menyatakan bahwa beberapa sapi yang terkonfirmasi positif PMK telah dibinasakan sesuai prosedur pengendalian penyakit ternak. Langkah lainnya, seperti pemberian injeksi vitamin dan antibiotik, dilakukan pada sapi yang masih memungkinkan untuk diselamatkan.
“Selain itu, kami juga telah memberikan vaksin Aftogen kepada ternak yang masih sehat untuk mencegah penyebaran PMK di daerah lain,” tambahnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Luwu mengimbau para peternak agar lebih waspada terhadap gejala PMK pada hewan ternak mereka. Peternak diminta segera melaporkan temuan kasus kepada petugas untuk mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat.
PMK merupakan penyakit yang sangat menular dan berdampak besar pada sektor peternakan. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan pengendalian secara ketat menjadi kunci untuk meminimalkan dampaknya terhadap populasi ternak di Kabupaten Luwu. (***)



Tinggalkan Balasan