MEDIA MALILI— Dalam rapat paripurna DPRD Luwu Timur yang digelar Rabu, 30 Juli 2025, anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Prima Eyza Purnama, menyuarakan pandangan tajam dan progresif mengenai arah pembangunan daerah. Salah satu penekanannya adalah pentingnya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, bukan hanya mengandalkan bantuan sosial semata.
“Bantuan sosial memang penting, tapi tidak boleh meninabobokan. Yang lebih dibutuhkan masyarakat adalah penguatan ekonomi mandiri,” tegas Prima saat membacakan pandangan fraksi atas Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025.
Dalam penyampaiannya, Prima menyoroti sejumlah isu strategis yang perlu mendapat perhatian serius Pemerintah Daerah. Ia menyebut, perubahan APBD kali ini menjadi momentum penting dalam menyongsong RPJMD 2025–2029, terutama karena telah memuat 113 program unggulan seperti Kartu Lansia, Kartu Pintar, dan Kartu Sehat.
Namun, menurut Prima, program-program sosial itu harus dibarengi dengan strategi jangka panjang yang menciptakan kemandirian. Ia mendorong agar anggaran diarahkan lebih besar pada:
1. Pemberdayaan petani dan nelayan secara modern,
2. Pendampingan UMKM dan industri rumahan,
3. Digitalisasi ekonomi desa dan penciptaan lapangan kerja padat karya.
“Kita ingin rakyat Luwu Timur tidak sekadar menerima, tapi mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Kesejahteraan sejati adalah saat rakyat punya akses, peluang, dan kemampuan untuk berkembang,” tambahnya.
Prima juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan, peningkatan layanan dasar, dan penguatan SDM ASN agar pelaksanaan program benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk di wilayah pelosok seperti Towuti, Nuha, dan pesisir Malili.
Sikap kritis dan konstruktif Prima Eyza Purnama dalam forum paripurna menunjukkan karakternya sebagai legislator perempuan yang berpihak pada pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Kalau kita ingin Luwu Timur juara, maka tidak cukup hanya dengan belanja program. Kita harus pastikan belanja itu menciptakan nilai tambah dan membuka peluang kemandirian rakyat,” pungkasnya.



Tinggalkan Balasan